Home » , , , , , » Jembatan Ambruk, Aktifitas Masyarakat SP 6 Terganggu

Jembatan Ambruk, Aktifitas Masyarakat SP 6 Terganggu

Written By Unknown on Senin, 27 Mei 2013 | 03.41



Jembatan kayu di SP VI Kampung Naena Muktipura Distrik Iwaka ambruk. 

Jembatan ini satu-satunya akses mobilitas warga kampung.

 Foto : SAPA/Thomas Lamatapo

SAPA (TIMIKA) - Jembatan kayu di SP 6 Kampung Naena Muktipura Distrik Iwaka ambruk. Jembatan yang berada di Jalan Sumeru ini ambruk pada, Sabtu (2/3) sekitar pukul 12.00 WIT setelah dilintasi truk yang bermuatan maerial pasir. Akibat kejadian ini aktifitas masyarakat di SP VI terganggu. Selain itu kendaraan dari arah SP VI maupun dari arah Timika terjebak karena tidak bisa melintas. Selama ini  jembatan tersebut dimanfaatkan masyarakat sebagai akses dengan dunia luar. 

Pantauan Salam Papua di lapangan tampak truk yang terjebak ditengah jembatan hampir jatuh ke dalam sungai. Posisi truk sudah miring, namun berkat bantuan masyarakat yang membantu akhirnya truk tersebut bisa keluar dari jembatan tersebut. Masyarakat menggunakan mesin sensor untuk membelah kayu yang dijadikan papan dan balok guna mengganti struktur jembatan yang ambruk. Setelah berusaha beberapa jam akhirnya truk malang yang terjebak  itu bisa keluar, dan kendaraan lain juga kembali melintas. Walaupun sudah bisa dilewati, namun kondisinya masih darurat sehingga setiap saat bisa roboh kembali.

Kaur Pembangunan Kampung Naena Muktipura, Suyono mengatakan jembatan kayu tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat transmigrasi sejak tahun 1996. Pada tahun 1998 pernah diperbaiki karena mengalami kerusakan. Dan sampai dengan saat ini Pemerintah belum pernah memperbaiki kondisi jembatan ini. Terkait dengan ambruknya jembatan, Suyono juga sudah menghubungi Dinas Pekerjaan Umum (PU)  Kabupaten Mimika, namun belum ada jawaban. 

Menurut Suyono, Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas PU berencana membangun jembatan tersebut pada Juni atau Juli tahun ini. Namun jika kondisinya sudah seperti ini maka ia meminta agar pembangunannya bisa dipercepat. Jembatan  ini berada di jalan poros yang ada ditengah kampung, dan merupakan satu-satunya akses masyarakat untuk menjual hasil pertanian di Mimika. Jika  tidak segera ditangani maka pasokan hasil pertaian akan teranggu. 

“Disini lumbung sayur, buah-buahan yang memasok kebutuhan masyarakat Mimika. Pemerintah tidak boleh menunggu bulan Juni atau Juli baru diperbaiki karena akan menghambat aktifitas masyarakat dan pasokan hasil pertanian ke Timika,” ungkapnya. 

Suyono menjelaskan, selama ini Kampung Naena Muktipura mendapat dana respek. Namun dana tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan jalan dan jembatan yang ada di dalam kampung. Sementara jemabtan ini merupakan jalan milik pemerintah daerah sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk memperbaikinya. 

“Kami masyarakat tidak berdaya jika pemerintah tidak memberikan dukungn dana untuk pembangunan jembatan ini. Selama ini Kami selalu melakukan swadaya untuk membangun dan memperbaiki jembatan ini. Namun saat ini kondisi sudah hancur sehingga harus segera ditolong dan diperbaiki. Ini merupakan akses transportasi utama. Pemerintah secepatnya harus membangun jembatan ini,” pintanya.

Kepala Distrik Iwaka, Samuel Yogi S.H., M.H. yang turun langsung memantau kondisi jembatan mengatakan dirinya akan menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Dinas PU, agar segera dilakukan perbaikan. Ia juga meminta kepada dinas PU agar segera ke kampung Naena Muktipuran untuk melihat kondisi jembatan secara langsung. 

“Kampung ini merupakan pusat pertanian dan sebagai pemasok hasil pertanian ke kota Timika. Karena itu PU harus segera memperbaiki jembatan ini dalam waktu dekat. Jika tidak maka aktifitas masyarakat terganggu dan pasokan sayur serta buah-buahan di kota Timika juga akan terganggu,” tandas Yogi.
Kepala Distrik Iwaka, Semul Yogi, SH, MH

Share this article :

Posting Komentar